demi satu dari mereka muncul dari balik panggung untuk memamerkan baju batik yang mereka kenakan. Dari tingkat SMP ataupun SMA menampilkan bakat fashion shownya.
Selayaknya kompetisi kecantikan yang serupa, setiap peserta
dituntut untuk memperkenalkan batik yang melekat pada tubuh mereka. Dengan
batas waktu satu menit untuk setiap peserta. Banyak yang memanfaatkan waktu semaksimal mungin, tapi ada pula yang mempresentasikan dengan kata-kata yang padat sehingga banyak waktu yang tersisa.
Diantara semua peserta yang tampil, tak ada yang tahu bahwa salah satu dari mereka mempunyai kekurangan, penampilannya yang amat cantik dengan gaya yang anggun bak model profesional tak menampakan bahwa dia mempunyai hal yang berbeda dengan yang lain. semua terkejut ketika saat diminta untuk presentasi, dia diwakili oleh guru pembimbingnya. Salut untuk keduanya, semangatnya tak pernah luntur walaupun kekurangan ada pada dirinya.
Ada juga yang berhenti berbicara saat presentasi karena perasaan grogi di hadapan banyak pengunjung, namun pengunjung yang ada segera memberikan semangat untuknya. Hal itu tidak membuat semangatnya padam, dia tetap melenggang dengan anggunnya di atas panggung.
Yang makin semarak adalah riuh renyah suara pengunjung yang berteriak menyebut nama peserta yang mereka dukung.
Meski hanya babak penyisihan namun suasana yang terasa seperti finalnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !